Wednesday 18 February 2015

Tentang Hujan

Kakak, bagaimana kabarmu di sana? Ku dengar kamu sakit, apakah benar? Ku doakan semoga kamu cepat sembuh, kak.

Di sini seharian hujan, kak. Sejak semalam hingga malam ini gerimis tiada mau reda. Apakah di kotamu hujan juga? Jangan hujan-hujanan ya, kak. Nanti sakit. Biasanya kamu yang sering mengingatkan itu kepadaku. Tapi karena pada dasarnya aku suka hujan, pesanmu itu tidak terlalu kupedulikan.

Seperti hari ini, aku lebih suka mondar mandir kesana kemari ketimbang harus 'ngalai-ngalai' manis di atas kasur. Ah, kalau kau ada di sini pasti jidatku sudah benjol akibat jitakanmu. :D

Aku suka hujan, dan kamu tidak. Aku sering memintamu menemaniku hujan-hujanan, agar aku tidak dianggap gadis aneh yang suka bermain hujan seperti anak kecil. Tapi kamu menolaknya mentah-mentah. Sejak saat itu, setiap hujan kamu selalu menasehatiku agar tidak berdiri, maupun berjalan dan berlari di bawah guyuran hujan. Tapi apa peduliku, kak? Diam-diam sesekali aku melakukan ritual hujanku.

"Hujan bisa membuatmu sakit, Dik!" begitu katamu, selalu.

Tapi nyatanya perkataanmu itu tidak pernah menjadi nyata, kak. Aku tidak pernah sakit oleh hujan. Hujan tidak membuatku sakit, kak. Bagaimana mungkin hujan membuatku sakit, ia kan temanku. :)

Aku punya alasan sendiri mengapa suka hujan, dan alasan ini belum pernah ku beritahukan kepadamu karena kamu juga tidak pernah menanyakannya. Hujan bagiku adalah teman, kak. Dia seolah mengerti kapan harus turun dan menemaniku. Percaya atau tidak aku seolah-olah bisa memanggil hujan turun jika aku mau. Semalam, aku menangis. Dan sepertinya hujan mendengar isakanku, lantas dia turun dan menemaniku sepanjang malam. Ia teman yang setia bukan, kak?

Selain itu, pelangi ada setelah hujan turun walaupun tidak selalu. Hujan dan pelangi, kesedihan dan kebahagian. Hujan, seperti tangisan. Warna warni pelangi, seperti kebahagian. Setelah hujan, setelah sedih akan ada pelangi, akan ada kebahagian.

Jadi, percayalah kak. Mungkin kamu, aku, kita, sedih dan susah saat ini. Tapi mungkin besok atau lusa ketika kita bisa melewati kesusahan ini akan ada bahagia. Yakinlah akan hal itu, tidak ada yang mustahil. Tidak ada yang si-sia. Allah maha adil, kak.

Teruslah berjuang, teruslah semangat. Aku akan selalu mendukungmu, lewat doa.

Jangan menyerah, kak. Aku juga akan terus berusaha, aku juga tidak akan menyerah. Ini mimpi kita, mari wujudkan bersama. Semangat!

Dan kemudian hujan menemaniku kembali malam ini. :')